PEMIKIRAN TAJDID SYAIKH MUHAMMAD BIN ABDUL WAHHAB DALAM KITAB AL-USHUL ATS-TSALATSAH

Abstract

Kondisi sosial keagamaan masyarakat Islam yang terpuruk serta merajalelanya kebodohan sangat berdampak pada pergeseran nilai-nilai agama yang murni. Munculnya berbagai macam kesyirikan, sihir, bid’ah, tahayul, khurafat dan maksiat membuat kaum muslimin semakin jatuh dalam kegelapan ilmu. Realita seperti inilah yang menjadi motivasi Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab mencetuskan pemikiran tajdid (pembaharuan) dalam Islam. Tulisan memfokuskan pada pemikiran tajdid Syaikh Muhammad  bin Abdul Wahhab dalam Kitab Al-Ushul Ats-Tsalatsah. Penulis menggunakan metode deskriptif dengan studi penelitian kepustakaan dengan cara mengkaji serta menelaah berbagai data yang berhubungan dengan tajdid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab. Kesimpulan yang diperolah dari tulisan ini adalah bahwa pemikiran tajdid Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab adalah Ruju’ ila al-Kitab wa As-Sunnah (kembali kepada Alquran dan As-Sunnah), yakni menjadikan Alquran dan As-Sunnah sebagai landasan dasar dakwahnya dengan menghilangkan segala keyakinan dan ibadah yang tidak sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad Sallallahu ‘Alaihi Wasallam. Ia adalah seorang ulama Ahlussunnah bermazhab fikih Imam Ahmad bin Hambal. Pemikiran tajdid yang dilakukan Syaikh Muhammad bin Abdul Wahhab bukan hanya berdampak di masyarakat Islam di wilayah Saudi Arabia saja, namun pengaruhnya hampir menjamah ke seluruh negeri-negeri Islam.