Perempuan Pelaku Musik Dikia Baruda Di Nagari Andaleh Baruh Bukit Kecamatan Sungayang Kabupaten Tanah Datar

Abstract

Dikia Baruda is one of the traditional arts with Islamic nuances that lives and develops in almost all areas of Minangkabau. One of them is located in Nagari Andaleh Baruh Bukit, Sungayang District, Tanah Datar Regency, West Sumatra Province. This paper describes the role of women in the Dikia Baruda performance, which aims to analyze the function of the Dikia Baruda performance in Nagari Andaleh Baruh Bukit, Sungayang District, and see the community's view of the participation of women in the Dikia Baruda show. Applying qualitative methods with descriptive analysis, and supported by function theory, research shows that Dikia Baruda in addition to functioning as a medium of entertainment, emotional expression, aesthetic pleasure, means of communication, in order to maintain sustainability, stability, and community integrity is also used as a medium of friendship in establishing relationships. kinship between family, relatives and fellow members of the community.Keywords: Women, Performer, Dikia Baruda, Nagari Andaleh Baruh BukitAbstrakDikia Baruda adalah salah satu kesenian tradisional yang bernuansa Islam yang hidup dan berkembang hampir di seluruh wilayah Minangkabau. Salah satunya terdapat di Nagari Andaleh Baruh Bukit, Kecamatan Sungayang, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera Barat. Tulisan ini mendeskripsikan peranan kaum perempuan dalam pertunjukan Dikia Baruda, yang bertujuan untuk menganalisis fungsi pertunjukan Dikia Baruda di Nagari Andaleh Baruh Bukit, Kecamatan Sungayang, serta melihat pandangan masyarakat terhadap keikutsertaan kaum perempuan dalam petunjukan Dikia Baruda tersebut. Menerapkan metode kualitatif dengan analisis deskriptif, serta di dukung teori fungsi, penelitian menunjukan bahwa Dikia Baruda disamping berfungsi sebagai media hiburan, ekspresi emosional, kesenangan estetis, sarana komunikasi, guna menjaga kelestarian, stabilitas, serta integritas masyarakat juga dijadikan sebagai media silahturahmi dalam menjalin hubungan kekerabatan antara keluarga, saudara dan sesama anggota masyarakat.Kata kunci: Perempuan, Pelaku, Dikia Baruda, Nagari Andaleh Baruh Bukit