RONGGENG MELAYU DALAM PENCIPTAAN TARI RESAM SEMENANJUNG

Abstract

ABSTRAK                                       Fenomena kesenian tradisional Melau di Sumatera Utara menjadi salah satu objek yang dicermati pengkarya untuk menghadirkan karya tari Resam Semenanjung. Fenomena tersebut terdapat pada kesenian ronggeng Melayu. Kesenian ronggeng di Indonesia, khususnya di Suamtera Utara merupakan kesenian yang berkembang dan dipengaruhi budaya luar. Secara budaya, etnik budaya Melayu selalu merespon dan mengadopsi pengaruh kesenian luar, sehingga terciptalah akulturasi budaya. Islam menjadi asas uatama dalam proses akulturasi tersebut, sehingga perubahan kesenian Melayu akan selalu diimbangi oleh kontinuitasnya. Ronggeng Melayu Sumatera Utara dapat dikatakan sebagai kesenian yang berkaitan dengan nilai kehidupan masyarakat tersebut, hal ini dikarenakan ronggeng memiliki konsep tari dalam budaya Melayu. Seni tari dalam kebudayaan Melayu mengikuti norma-norma yang digariskan oleh adat Melayu. Berbagai gerak mencerminkan halusnya budi orang-orang Melayu, yang menjadi integral dari pada diri sendiri maupun alam sekitar, seperti yang tercermin dalam ungkapan Melayu “Kembali ke alam semula jadi”. Selain konsep tari ronggeng juga memiliki sifat-sifat dan adat resam. Aat resam yang dipakai dalam perwujudan kesenian ronggeng Melayu mengacu ada adat yang sebenar adat, adat yang diadatkan, adat yang teradat dan adat istiadat.Karya ini lebih menitik beratkan pada fenomena yang terkandung pada ronggeng tersebut, yaitu konsep-konsep tari, sifat dan adat resam. Digarap sesuai perkembangan zaman tanpa menghilangkan konsep, sifat dan adat resam Melayu. Karya ini dibagi dalam tiga bagian di mana masing-masing bagian memiliki kaitan cerita satu sama lain. Metode yang dipakai untuk menciptakan tari Resam Semenanjung melalui tahapan eksplorasi, tahap pembentukan karya dan evaluasi.Resam adalah karakter atau nilai-nilai tertentu yang dipergunakan atau yang melekat pada suatu upacara dan adat. Sedangkan semenanjung adalah satu kesatuan wilayah yang dihuni oleh komunitas masyarakat Melayu dalam mengembangkan kebudayaanya. Sajian karya ini berbentuk dramatari dan menggunakan tipe dramatik.  Kata kunci: Ronggeng, Melayu, Penciptaan, Tari dan Resam Semenanjung    ABSTRACT The phenomen on of Malay traditional artisisn North Sumatera became one of the objects observed pengkarya to present dance work Resam Semenanjung. This phenomenon found in Malay ronggeng art. Ronggeng arts in Indonesia, especially Nort Sumatera is growing art and culture influence art can constitute acculturation. Islam is the mai principle in the acculturation process, so changes Malay art can be said to berelated to the value of people’s lives it is because ronggeng have dance concepts in Malay culture. The art of dance in Malay culture follow the normslaid down by Malay custom. Varios motion reflects the environment, as reflectedin the Malay phrase “Back to original nature so”. In addition to the in digenous custom, custom diadatkan, teradat and mores.            This workis focusedon the phenomen on that is containedin the ronggeng dance concepts, properties and custom resam. Work edaccording to the times with out losing the concept, nature and indigenous Malay resam. This work is divide into three sections where each section has as torylink to each other. The method used to create the dance Resam Semenanjung through the exploration stage, the stage of formation and evaluation work.            Resam is a character or specific value susedor attached to a ceremony and customs. While the peninsula is a territorial unitin habited by the Malay community in dveloping culture. This work dramatari shaped dishanduse the type of dramatic.