TRADISI RAPEK KARAMBIE DI PANINJAUAN DALAM KOMPOSISI MUSIK KARAWITAN

Abstract

ABSTRAK Paninjauan adalah sebuah Nagari yang terletak di Kecamatan X Koto, Kabupaten Tanah Datar, Propinsi Sumatra Barat. Sebagian besar penduduknya adalah petani, kemudian PNS dan pedagang. Dalam menjalani kehidupan sehari-hari diatur dengan Adat atau aturan-aturan yang berlaku di Nagari Paninjaun. Adat atau aturan-aturan tersebut sudah menjadi tradisi dan budaya bagi Masyarakat Paninjauan. Hal ini terlihat pada sehari-harinya dalam pelaksanaan, bercocok tanam, bergontong-royong, dalam pelaksanaan ibadah, dalam pelaksanaan adat, seperti; budaya pelaksanaan sunatan, perkawinan, cara berpakaian dan sebagainya.  Termasuk tradisi mencari atau memilih minantu/sumando, yaitu mencarikan jodoh seorang anak gadis yang akan dikawinkan di Nagari Paninjauan. Prosesi ini tidaklah mudah, karena orang yang akan di jadikan minantu/sumando tersebut betul-betul diteliti dan disepakati oleh pihak keluarga terdekat dari si gadis, kemudian  kaum adat yaitu sebagai mamak, dan kaum ayah sebagai pihak urang sumando terdekat juga urang sumando sekaum. Mencari minantu/sumando di Paninjauan diibaratkan memproses untuk mencari inti pati dalam sebuah karambie (kelapa). Keputusan dalam mufakat karambie diambil secara bersama dan diputuskan oleh pengulu dengan menanamkan prinsip kehati-hatian.  Kata Kunci: Setuju, Sepakat dan Kehati-hatian        ABSTRACT Paninjauan is a Nagari located in District X Koto , Tanah Datar , West Sumatra Province . Most of the population are farmers , then civil servants and merchants . In living everyday life governed by Indigenous or rules applicable in Nagari Paninjaun . Indigenous or the rules has become a tradition and culture for Paninjauan Society . This can be seen on a daily basis in the implementation , farming , bergontong mutual , in the implementation of worship , in a custom implementation , such as ; cultural implementation of circumcision , marriage , how to dress and so on .               Including traditional search or choose minantu / sumando , namely to find a mate a girl who will be married in Nagari Paninjauan . The procession is not easy , because the people who will be made minantu / sumando is really scrutinized and approved by the immediate family of the girl , then the custom is as mamak , and the father as the nearest sumando urang also urang sumando sekaum . Looking minantu / sumando in Paninjauan likened to find a core process of starch in a karambie ( coconut ) . Decisions taken in consensus karambie together and decided by pengulu to embed the principles of prudence . Keywords : Agree, Agree, and Precautionary