PENCIPTAAN FILM BABAN GALA: REPRESENTASI EKSPRESI PERSONAL SEBAGAI PANGHULU DI MINANGKABAU

Abstract

ABSTRACTBaban Gala isan audio visual workrelatedto personal expressionof a panghulu honorary title in Minangkabau. The title Panguluor Datuakis a hereditary title according to the Minangkabau customary Tambo based on maternal line age (matrilineal). Panghulu for the Minangkabau community has a great responsibility in managing their nephew in particular and the nagari (region) community in general. Carrying an honorary degree without being equipped with disciplines about customs, is a mental burdenon the environment. Based on that the author creates an audio visual artwork of fiction film type with the application of the concept of "representation" as a expressionof personal expression. The work manship method use sthe principle of filmmaking in general, namely the stages of pre-production (preparation process), production (manufacturing process), and post-production (packaging or preparation). ABSTRAKBaban Gala merupakan sebuah karya audio visual terkait ekspresi personal terhadap sebuah gelar kehormatan seorangpanghulu di Minangkabau. Gelar Pangulu atau Datuak adalah gelar turun temurun menurut Tambo adat Minangkabau berdasarkan garis keturunan ibu (matrilineal). Panghulu bagi masyarakat Minangkabau memiliki tanggung jawab besar dalam mengatur anak kemenakannya secara khusus dan masyarakat nagari (wilayah) secara umum. Menyandang gelar kehormatan tanpa dibekali disiplin ilmu tentang adat istiadat, adalah suatu beban mental terhadap lingkungan. Berdasarkan hal itu penulis menciptakan sebuah karya seni audio visual jenis film fiksi dengan penerapan konsep “representasi” sebagai wujud pengungkapan ekspresi personal. Metode garapan karya menggunakan prinsip pembuatan film pada umumnya, yaitu dengan tahapan pra produksi (proses persiapan), produksi (proses pembuatan), dan paska produksi (pengemasan atau penyusunan).