PERMAINAN ALAT MUSIK VIUL DALAM KESENIAN KRINOK DI MUARO BUNGO PROVINSI JAMBI DITINJAU DARI TEORI POSKOLONIAL

Abstract

ABSTRACTThis article discusses the playing of the viul musical instrument in the krinok art in Muaro Bungo, Jambi Province, which is one of the provinces in Indonesia that was once occupied by a colonial nation. The research was directed to show the impact of the colonization in the form of traces that are still remaining today, in this case in the context of the krinok art. Applying qualitative research methods, the data is carried out through observation and interviews of one of the traditional artists, namely Zulkarnain, one of the viul players. Making use of concepts from postcolonial theory, which shows the impact of the impact of the meeting of different cultures, which produces a new space with an identity that is hybrid and ambivalent. ABSTRAKArtikel ini membahas tentang permainan alat musik viul dalam kesenian krinok di Muaro Bungo Provinsi Jambi, yang merupakan salah satu propinsi di Indonesia yang pernah diduduki oleh bangsa penjajah. Penelitian diarahkan untuk menunjukkan dampak penjajahan tersebut berupa jejak-jejak yang masih tersisa hingga sekarang, dalam hal ini pada konteks kesenian krinok. Menerapkan metode penelitian kualitatif, pengumpulan data dilakukan melalui observasi dan wawancara terhadap salah satu seniman tradisi yaitu Zulkarnain sebagai salah satu pemain viul. Memanfaatkan konsep-konsep dari teori poskolonial, penelitian menunjukkan adanya dampak dari bertemunya budaya-budaya yang berbeda, yang menghasilkan suatu ruang yang baru dengan munculnya identitas yang baru yang bersifat hibrid dan ambivalen.