SENI KALIGRAFI ARAB DALAM EKSPRESI PINTO ACEH

Abstract

ABSTRACTPinto Aceh is one of the art objects or motifs that are famous among the people of Aceh and inspired by Pinto Khop. Pinto Aceh was created in 1935 by Mahmud Ibrahim with gold in the form of brooch jewelry. The creation of Pinto Aceh nowaday seen as the aspect of form which is still applied as the initial form from it was created. Based on this phenomenon, the author wishes to create a new form of Pinto Aceh arts and combines it with Arabic calligraphy but still retains its distinctive form. Arabic calligraphy is one of the arts which is known as its religious values created from Arabic letters by embellished writing. In hope this will be an inspiration for art connoisseurs and the people of Aceh. The instructor conduct the research through observation and interview, while the exploration, design and formation stages use the selection of materials, techniques and tools in accordance with the visual that will be created. The method was chosen with the aim that innovation and creation of Pinto Aceh continue to develops. The creation of this work of art is realized by applying Arabic calligraphy following the expression form of Pinto Aceh that have been developed. The artman presents a new form that has never existed before. The media and the tools used are a unity that support the creation of this work. ABSTRAKPinto Aceh adalah salah satu benda kriya seni ataupun motif yang terkenal dikalangan masyarakat Aceh dan terinspirasi dari Pinto Khop. Pinto Aceh diciptakan pada tahun 1935 oleh Mahmud Ibrahim dengan bahan emas berupa perhiasan bros. Penciptaan Pinto Aceh sekarang ini ditinjau dari segi bentuk masih diterapkan sama seperti bentuk awal diciptakan. Berdasarkan fenomena tersebut pengkarya berkeinginan menciptakan bentuk karya baru Pinto Aceh mengkombinasikannya dengan kaligrafi Arab tetapi tetap mempertahankan bentuk khasnya. Kaligrafi Arab merupakan salah satu seni yang identik dengan nilai religi yang dibuat dari huruf Arab dengan cara penulisan yang diperindah. Diharapkan hal ini dapat menjadi inspirasi bagi para penikmat seni dan masyarakat Aceh. Pengkarya melakukan riset melalui observasi dan wawancara, sedangkan tahap eksplorasi, perancangan dan pembentukkan menggunakan pemilihan bahan, teknik dan alat sesuai dengan visual yang akan diciptakan. Metode tersebut dipilih dengan tujuan agar inovasi dan kreasi Pinto Aceh terus berkembang. Penciptaan karya seni ini diwujudkan dengan mengaplikasikan kaligrafi Arab mengikuti ekspresi bentik Pinto Aceh yang telah dikembangkan. Pengkarya menghadirkan bentuk baru yang belum pernah ada sebelumnya. Medium dan alat yang digunakan merupakan satu kesatuan yang mendukung untuk terciptakanya karya ini.