PITUNGGUA SEBAGAI KONSEP GERAK TRADISI DALAM TARI BUAI-BUAI DI PERGURUAN SINGO BARANTAI LUBUAK LINTAH PADANG

Abstract

ABSTRACTBuai-Buai dance originates from Pesisir Selatan in Singo Barantai community, Lubuak Lintah, Padang. Buai-Buai dance is danced with a number of knockers of 2 (two), 4 (four) and so on. This dance is a procession of farmers planting events while adjusting children. This dance is performed at the batagak penghulu, urak balabek, and wedding events in the Pauh Sembilan society. Buai-Buai dance originates from the phenomenon of the story of farmers growing crops. The purpose of this research is to find out in depth about the structure and aesthetics of the Buai-Buai in Singo Barantai College, Lubuak Lintah, Padang. The method used in this study is a qualitative method, and the theory used to dissect the Buai-Buai dance phenomenon is the Djelantik aesthetic theory. in the Buai-Buai dance movement, it contains structures and aesthetics associated with the procession or events of farmers farming in the Pauah Sembilan society. Keywords: Buai-Buai Dance, Batagak Penghulu, Aesthetics and Lubuk Lintah.  ABSTRAKTari Buai-Buai berasal dari Daerah Pesisir Selatan yang berada di Perguruan Singo Barantai Kecamatan Lubuak Lintah, Padang. Tari Buai-Buai ditarikan dengan jumlah penaru 2 (dua), 4 (empat) dan seterusnya. Tari ini merupakan prosesi peristiwa petani bercocok tanam sambil membuaikan anak. tari ini dilakukan pada acara batagak penghulu, urak balabek, hingga acara pernikahan di masyarakat Pauh Sembilan. Tari Buai-Buai berasal dari fenomena kisah petani bercocok tanam. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui secara mendalam tentang struktur dan estetika tari Buai-Buai di Perguruan Singo Barantai, Lubuak Lintah, Padang. adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif, dan teori yang digunakan untuk membedah fenomena tari Buai-Buai adalah teori estetika Djelantik. dalam gerak tari Buai-Buai, mengandung struktur dan estetika yang terkait dengan prosesi atau peristiwa petani bercocok tanam di masyarakat Pauah Sembilan. Kata Kunci: Tari Buai-Buai, Batagak Penghulu, Estetika dan Lubuk Lintah.