METODE YASSARNAA PADA PEMBELAJARAN KITAB KUNING DI PONDOK PESANTREN ABDUL HAMID SHOLEH KAYANGAN DIWEK JOMBANG
Abstract
Pondok pesantren Abdul Hamid Sholeh merupakan salah satu pesantren yang berada di daerah Jombang. Pondok pesantren yang diasuh Moh. Kholili ini, termasuk pondok dengan sistem salaf yang mengajarkan kitab-kitab klasik kepada santrinya. Dalam pembelajaran kitab tersebut, kiai pondok tersebut Metode Yassarna, yaitu sebuah metode mudah dan cepat dengan durasi waktu 24 jam santri mampu membaca kitab kuning. Fokus penelitian ini mendeskripsikan tentang aplikasi metode yassarnaa pada pembelajaran kitab kuning, problematika pengaplikasian metode yassarnaa, Evaluasi Pengaplikasian Metode Yassarnaa. Jenis Penelitian ini menggunakan penelitian lapangan (field reasearch) dan menggunakan pendekatan kualitatif yang bersifat deskriptif, dengan rancangan teknik pengumpulan data melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi. Teknik analisis data menggunakan metode deskriptif analisis kualitatif. Hasil penelitian, Metode yassarnaa diaplikasikan dengan materi yang dikolaborasikan lagu, yaitu memulai dari materi yang paling mudah, dilakukan dengan berkesinambungan, dan mempraktikkan secara langsung. Keunggulan Metode yassarnaa yaitu efektivitas waktu, penggunaan media sederhana, membaca materi dengan melagukan. Kelemahan: kurangnya waktu dan kurangnya minat santri dalam bernyanyi. Cara evaluasinya: pengetesan dengan membaca kitab taqrib, pemanfaatan waktu, penugasan terhadap santri, serta pemberian kesempatan untuk melatih menthal dan potensi santri. Kesimpulan:1) Pengaplikasian Metode Yassarnaa pada pembelajaran kitab kuning dimulai dari pengenalan materi yang termudah, pengenalan materi tersebut dilagukan bersama, dilakukan dengan berulang-ulang, dan mempraktikkan pada halaman yang tercantum ayat al-Qur’an dan syarah kitab. 2) Keunggulannya, waktu yang sangat singkat, medianya sederhana, menggunakan lagu dan otomatis hafal. Kelemahannya, santri tidak mampu baca Arab, kemampuan yang berbeda, belajar hanya disempatkan dan tidak semua santri suka bernyanyi. 3) Evaluasinya, pengetesan menggunakan kitab fathul qorib, pemanfaatan waktu kosong, pemberian tugas perpasal, dan pengadaan pelatihan di lembaga/yayasan.