Potret Dakwah Keadilan Gender pada Perhimpunan Rahima
Abstract
Tulisan ini dilatarbelakangi atas keunikan Perhimpunan Rahima sebagai organisasi yang mendakwahkan kesetaraan dan keadilan gender ketika narasi dakwah bias gender lebih meluas. Rahima yang lahir dari komunitas Islam tradisional, berusaha mengubah kultur dan struktur sosial masyarakat untuk mengakui hak-hak perempuan setara dengan laki-laki. Tujuan studi ialah memotret penerapan sistem dakwah Perhimpunan Rahima dalam mendakwahkan keadilan gender. Metode kualitatif literatur digunakan sebagai metodologi. Hasil studi ini di antaranya, pertama, pendakwah Rahima diproduksi melalui sistem pendidikan ulama perempuan dan tokoh agama. Kehadiran ulama perempuan juga sebagai komitmen kesetaraan gender terhadap pendakwah yang didominasi laki-laki. Kedua, pesan dakwah Rahima menawarkan narasi keagamaan yang ramah perempuan melalui dekonstruksi terhadap teks keagamaan yang bias gender, analisis kritis terhadap kebijakan pemerintah terkait hak-hak perempuan, dan menghadirkan kiprah ulama perempuan dalam pembangunan bangsa. Ketiga, mad’u Rahima menyasar perempuan dan laki-laki, komunitas keagamaan tradisional, dan lembaga sosial yang bekerja sama mengusung kesetaraan gender. Keempat, metode dakwahnya termasuk dalam dakwah kultural. Mereka menerapkan dakwah transformatif yang tak hanya menyebar wacana, namun menyadarkan dan memberdayakan perempuan melalui tulisan, lisan, dan bilhal. Kelima, Rahima menciptakan media dakwah yang khas yaitu Shalawat Musawah yang mengusung nilai kesetaraan gender dan Majalah Swara Rahima. Selain juga menggunakan website, podcast, media sosial, dan penerbitan buku.