Otoritas Kepemimpinan Karismatik Tuan Guru dalam Membentuk Budaya Religius
Abstract
Penelitian ini mendeskripsikan tentang otoritas karismatik TGH Syahri Ramadhan dalam membentuk budaya religius di pondok pesantren Darul Musthofa Nahdlatul Wathan Lombok Barat. Pengumpulan data dilakukan dengan: (1) observasi rangkaian kegiatan santri di pondok pesantren untuk mengamati budaya religius sehari-hari dan (2) wawancara mendalam kepada para asatidz, tokoh masyarakat dan ketua yayasan untuk menggali otoritas kepemimpinan karismatik TGH Syahri Ramadhan. Hasil penelitian menunjukkan: Pertama, sumber otoritas karismatik TGH Syahri Ramadhan adalah kewibawaan dan karomah yang lahir dari amalan wirid serta didukung dengan tradisi pendidikan Islam Nahdlatun Wathann (NW) yang memiliki jargon“sami’na wa atho’na” artinya “kami mendengar dan kami taat” yang tertanam pada seluruh warga pondok pesantren. Kedua, strategi kepemimpinan karismatik TGH Syahri Ramadhan dalam membetuk budaya religius melalui: (1) penanaman ideologi Ahlusunnah Waljamaah (Aswaja) bermazab Imam asy-Syafi’I, (2) pembiasaan budaya religius seperti: (a) kegiatan rutin harian, (b) mewajibkan seluruh kegiatan keagamaan, (c) menciptakan lingkungan religius, (d) melibatkan seluruh warga sekolah. (3) tatanan simbol dalam bentuk atribut dan aktivifitas seni. Kata kunci: Otoritas Kepemimpinan, Karismatik, Tuan Guru, Budaya religius.