MEDAN KONTESTASI MASJID: Peralihan dan Perubahan Masjid Dian Al-Mahri Sebagai Perwujudan Keberagmana Masyarakat Muslim di Indonesia
Abstract
Masjid di samping peranannya sebagai tempat peribadatan umat Islam, beralih peran menjadi medan kontestasi, berupa adanya peralihan dan perubahan keberagamaan masayarakat muslim di Indonesia dalam berbagai aspek seperti ekonomi, sosial dan budaya. Istilah “sepi” dalam Masjid, bermakna “sepi” di sini adalah terjadi degradasi spirit, degradasi moral dan degradasi ritual keagamaan. Degradasi adalah sebuah kemunduran, kemerosotan, penurunan aktivitas keagamaan baik secara mutu, moral, ritual bahkan derajat atau maqam (tingkat) keagamaan. Namun di balik degradasi tersebut ironisnya adalah meningkatnya keramaian dengan beragam aktivitas pengunjung yang berhasrat datang kemasjid tersebut dengan silih-berganti, pada kondisi inilah adanya proses “medan kontestasi”. Masjid menjadi pusat “profit oriented” sekaligus “human oriented” untuk kepentingan tertentu dengan berdalih atas nama agama. Bukti lokus adanya medan kontestasi pada Masjid Dian al-Mahri (masjid Kuba Emas), beragam kontestasi telah dihadirkan oleh Masjid ini, dengan dalih agama. Diantara wujud kontestasi Masjid tersebut adalah Masjid yang ber-Kuba Emas. Panorama yang indah nan asri di sekeliling Masjid dengan adanya Vila, dan Gedung Serba Guna dengan segala fasilitasnya yang disewakan untuk acara penyelenggaraan Akad Nikah, serta memberikan fasilitas kepada umat tentang penyelenggaraan Manasik Haji & Umroh. Peneliti masih mendalami lebih lanjut lagi untuk menunjukkan lebih banyak lagi bentuk kontestasi-kontestasi yang disajikan oleh Masjid Kuba Emas, juga akan mendalami secara holistik tentang kepentingan apa dibalik pendirian masjid Kuba Emas ini ? Pada dasarnya kontestasi Masjid sebenarnya tidak hanya terjadi pada Masjid Kuba Emas saja, namun sangat terbuka dengan Masjid-Masjid lainnya. Namun Masjid Kuba Emas sebagai salah satu contoh, karena satu-satunya Masjid dengan nuansa wisata religinya, memiliki lahan Masjid yang sangat luas, bebas diakses untuk umum, memiliki halaman parkir lebar, memiliki gedung serba guna, serta adanya faktor pendukung berupa tempat-tempat indah yang menjadikan Masjid ini layak dikatakan sebagai tempat wisata religi.