Telaah Islamisasi Pengetahuan (Islamization of Knowledge) Syed Naquib al-Attas
Abstract
Penelusuran lebih jauh konsep Islamisasi Pengetahuan (Islamization of Knowledge) Syed Naquib al-Attas dari aspek kerangka filosofisnya, makna esensialnya dan metodologinya.Al-Attas mendasari setiap pemikirannya dari metafisika Islam yang merupakan sintesa dari pemikiran teolog Muslim (mutakallim), filosof dan sufi.Ta’rif islamisasi pengetahuan al-Attas merujuk pada idenya tentang Islamisasi sebagai respon terhadap sekularisasi atau westernisasi. Bagi al-Attas Islamisasi adalah “the liberation of man first from magical, mythological, anismistic, national-cultural tradition and then from secular control over his reason and his language”.Lebih jauh al-Attas menjelaskan bahwa islamisasi pengetahuan adalah “the deliverance of knowledge from its interpretations based on secular ideology; and from meanings and expression of the secular”.al-Attas menggunakan metode integral (tawhidic) dalam menilai Islamisasi pengetahuan yaknu integrasi antara metode empiris dan rasional, serta metode deduktif dan induktif.Al-Attas secara eksplisit kemudian menunjukkan konsep-konsep kunci Islam tersebut mencakup konsep manusia (insan), agama (din), pengetahuan (‘ilm dan ma’rifah), kebijaksanaan (hikmah), keadilan (‘adl), etika (‘amal-adab), dan juga konsep universitas (kulliyah jami’ah). Keseluruhan konsep-konsep tersebut dapat dihubungan dengan konsep tawhid, shari’ah, sirah, sunnah dan tarikh.Dalam pendefinisiannya, al-Attas mengartikan Islamisasi pengetahuan sebagai pengisoliran konsep-konsep kunci Barat dalam sebuah cabang ilmu yang kemudian digantikan dengan konsep-konsep kunci Islam. Pada intinya islamisasi tersebut adalah upaya pengarahan manusia kepada nilai-nilai Islam yang berlandaskan kebenaran wahyu, yang selama ini tidak dimasukkan dalam konsep pengetahuan Barat kontemporer.