Pengembangan Buku Bacaan Kimia Berbasis Etnosains Pada Tradisi Menginang Sebagai Sumber Literasi Sains
Abstract
Pembelajaran sains yang mengaitkan antara sains asli pada budaya masyarakat dan ditransformasikan menjadi sains ilmiah (berorientasi pada konsep etnosains) dinilai dapat meningkatkan literasi sains siswa. Pembelajaran sains yang turut serta memadukan unsur kebahasaan seperti aspek menulis, berbicara, dan membaca, karena aspek kebahasaan ini merupaka kunci dari literasi sains. Oleh karena itu, untuk meninkatkan literasi sains siswa, maka perlu dikembangkan buku-buku teks maupun nonteks (buku pengayaan). Penelitian dilakukan dengan menggunakan model pengembangan 4-D yang terdiri atas 4 tahap, yaitu define, design, development, dan disseminate. Penelitian ini dibatasi sampai tahap ketiga atau development. Produk dilakukan review oleh dua orang peer reviewer, dan divalidasi oleh ahli materi, ahli media, dan guru kimia sebagai reviewer. Produk juga direspon oleh sepuluh siswa. Penilaian kualitas produk oleh dosen ahli, guru kimia, dan siswa dilakukan menggunakan angket berstruktur dengan skala likert lima kategori yaitu sangat baik (SB), baik (B), cukup (C), kurang (K), dan sangat kurang (SK). Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas media pembelajaran berdasarkan validasi ahli materi adalah sangat baik dengan persentase keidealan sebesar 95,5 %, berdasarkan ahli media menghasilakn persentase keidealan sebesar 96,67 %, dan kualitas berdasarkan guru adalah sangat baik dengan persentase keidealan sebesar 88 %. Kemudian menurut respon siswa kuaitas produk juga sangat baik dengan persentase keidealan sebesar 89,7 %.