Identifikasi Kemampuan Koneksi Matematis Siswa Ditinjau dari Kemampuan Spasial pada Topik Prisma dan Limas
Abstract
Artikel ini bertujuan untuk mengidentifikasi kemampuan koneksi matematis siswa ditinjau dari kemampuan spasial pada topik prisma dan limas. Penelitian dilakukan dengan metode deskriptif yang melibatkan siswa SMP Negeri 1 Telaga Biru sebagai subjek penelitian. Subjek penelitian sebanyak 46 orang diperoleh dengan teknik pengambilan sampel secara acak. Instrumen penelitian menggunakan tes essay untuk mengukur kemampuan koneksi matematis siswa, tes objektif untuk mengukur kemampuan spasial dan wawancara untuk melengkapi dan memperkuat informasi tambahan yang diperlukan. Kemampuan koneksi matematis diukur dengan 3 indikator yaitu: (1) mengenal dan menggunakan hubungan antara ide-ide matematika; (2) memahami bagaimana ide-ide matematika berhubungan dan saling berkaitan sehingga merupakan satu sistem yang utuh; dan (3) mengenal dan menerapkan matematika pada masalah kehidupan sehari- hari. Kemampuan spasial diukur dengan 5 indikator yaitu: (1) kemampuan persepsi; (2) kemampuan visualisasi; (3) kemampuan rotasi; (4) kemampuan relasi; dan (5) kemampuan orientasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 99,49% siswa dengan kemampuan spasial tinggi, memiliki kemampuan koneksi matematis pada kategori sangat baik, 62,91% siswa dengan kemampuan spasial sedang, memiliki kemampuan koneksi matematis pada kategori baik, dan 56,56% siswa dengan kemampuan spasial rendah, memiliki kemampuan koneksi matematis pada kategori baik.