EKSISTENSI YESUS PASCA KENAIKANNYA: Refleksi Teologis di Gereja Banua Niha Keriso

Abstract

This article discusses contextual theology about the existence of Jesus after His ascension in the Protestant Banua Niha Keriso Church. Contextualization is an attempt to make the existence of Jesus relevant in every context in ministry. Jesus Christ was not only a perfect man but also a true God. Even though He has ascended to heaven in the glory of His Father, in a divine manner, He has not left His people. This paper uses a qualitative research method by collecting data and other scientific articles. In this discussion, we find that Jesus as God is present in the midst of His people by going above and beyond the context of human life by emphasizing the church as God's representative in declaring truth and change.   Artikel ini membahas tentang refleksi teologi kontekstual tentang eksistensi Yesus pasca kenaikan-Nya di Gereja Banua Niha Keriso Protestan. Kontekstualisasi merupakan upaya bagaimana eksistensi Yesus menjadi relevan dalam setiap konteks dalam pelayanan. Yesus Kristus bukan hanya manusia yang sempurna akan tetapi Ia juga Allah yang sejati. Kendati Ia sudah naik ke sorga dalam kemuliaan Bapa-Nya, secara ke-Allahan, Ia tidak meninggalkan umat-Nya. Tulisan ini dengan metode penelitian kualitatif dengan mengumpulkan data-data dan artikel-artikel ilmiah lainnya. Dalam pembahasan ini menemukan bahwa Yesus sebagai Allah hadir ditengah-tengah umat-Nya dengan melebihi dan melampaui konteks kehidupan manusia dengan menekankan gereja sebagai wakil Allah Dalam menyatakan kebenaran dan perubahan.