CITRA SETYA DI JAGAD MAYA (ANALISIS SEMIOTIKA DAN ETIKA KOMUNIKASI ISLAM GAMBAR SETYA NOVANTO PADA AKUN INSTAGRAM DETIK.COM)
Abstract
Setya Novanto salah satu ikon politik Indonesia yang selalu menjadi perbincangan di media sosial. Novanto kemudian kembali menjadi buah bibir tatkala Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkannya sebagai tersangka dalam kasus KTP Elektronik yang diduga merugikan negara triliunan rupiah. Dia kemudian melakukan gugatan hukum atas penetapan status tersebut dan menang di pra peradilan. Namun kemudian KPK kembali menetapkan Setya Novanto sebagai tersangka untuk kedua kalinya. Penelitian ini bertujuan membuat deskripsi secara sistematis, faktual dan akurat tentang fakta dan sifat populasi. Peneliti berusaha untuk melakukan pendeskripsian fakta-fata gambar Setya Novanto dengan memakai analisis semiotika Roland Barthes. Dari hasil analisis diketahui gambar Setya Novanto yang ditampilkan dalam akun Instagram detik.com ada yang berbentuk foto aktifitas Setya Novanto, info grafis perkembangan kasus yang membelitnya, serta gambar kartun. Secara denotasi foto yang dimuat detik.com tidak semuanya mengandung unsur kebaruan. Secara konotasi makna yang muncul dalam setiap gambar yang diupload oleh Instagram detik.com terkait Setya Novanto adalah negatif. Ditinjau dari perspektif Etika Komunikasi Islam, detik.com sudah berupaya menerapkan etika itu, namun demikian masih ada beberapa postingan terutama yang direkayasa dalam bentuk kartun yang tidak sesuai dengan etika komunikasi Islam seperti qaulan ma’rufan dan qaulan balighan. Meskipun memenuhi hampir seluruh syarat etika, namun komentar atas postingan akun detik.com dalam kasus Setya Novanto banyak yang tidak sesuai dengan etika komunikasi Islam. Hal ini tentu merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari keseluruhan proses komunikasi yang terjadi pada akun tersebut.