Offiside Kesetaraan Gender (Kritik Terhadap Liberasi Kesetaraan Gender Perspektif Al-Qur'an)

Abstract

Kesetaraan gender menjadi kajian yang menarik terutama seiring dengan kehidupan modern. Pengarusutamaan kajian tentang gender yang digagas para pemerhatinya pada akhirnya bermuara pada kesetaraan tanpa batas (liberation of gender equality). Untuk membentengi hal itu perlu kiranya kajian yang berangkat dari sudut pandang Al-Qur’an sebagai pedoman utama dan menjadi pijakan kritis terhadap liberasi kesetaraan tersebut. Hasil dari penelitian ini menyimpulkan; Pertama, Al-Qur’an menegaskan bahwa perempuan ditempatkan pada posisi yang mulia, terhormat dan setara dengan laki-laki. Al-Qur’an sangat menentang keras adanya perlakuan buruk dan dikriminatif terhadap perempuan. Kedua, Al-Qur’an memandang bahwa kesetaraan perempuan dengan laki-laki terletak pada hal-hal yang berkaitan dengan hak-hak kemanusiaan dan ibadah. Namun pada fungsi-fungsi tertentu perempuan tidak dapat disamakan dengan laki-laki, seperti mengurus rumah tangga dan fungsi biologisnya. Dengan demikian kesetaraan yang diangkat oleh Al-Qur’an didasarkan pada aspek-aspek keadilan dan keseuaian dengan fitrah perempuan dan laki-laki.