PERILAKU PASAR DAKWAH MUSLIM PERKOTAAN DALAM MENGIKUTI KAJIAN DAKWAH MAJELIS DZIKIR WALISONGO
Abstract
Dakwah serupa kegiatan pemasaran yang menawarkan nilai-nilai keagamaan kepada mad’uw dengan tujuan mad’uw menerima nilai Islam. Agar tercapai tujuan tersebut, pelaksana dakwah perlu memahami karakteristik respons mad’uw terhadap kegiatan dakwah sebagaimana pemasar memahami perilaku konsumen. Masyarakat muslim perkotaan merupakan mad’uw yang potensial. Masyarakat ini memiliki dinamika masalah hidup yang kompleks karena adanya perkembangan teknologi dan modernitas. Hal ini, menuntut strategi dakwah yang berbeda. Majelis Dzikir Walisongo merupakan salah satu majelis dakwah yang diminati oleh pasar dakwah muslim perkotaan. Indikatornya, pasar dakwahnya rela hadir pada kegiatan majelis yang diadakan jauh dari lingkungannya. Majelis ini diikuti oleh ratusan jemaah dari beragam profesi. Antusias jemaah mengajak orang terdekat ikut serta dalam pengajian, menjadikan majelis ini memiliki banyak pengikut melebihi umumnya jemaah pengajian di perkotaan. Sebagian jemaah memilih tetap menghadiri pengajian meskipun jadwalnya bentrok dengan pekerjaan. Tulisan ini, bermaksud mendeskripsikan perilaku pasar dakwah muslim perkotaan dalam mengikuti kajian Majelis Dzikir Walisongo. Metodologinya kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Pengumpulan data menggunakan wawancara dan observasi. Analisis data menggunakan pendekatan konsep masyarakat muslim perkotaan (urban muslim) dan teori perilaku konsumen. Hasilnya, jemaah terindikasi berperilaku sebagaimana praktik urban sufisme yang mementingkan aktifitas spiritual melalui pengajian dan zikir. Faktor yang mempengaruhi respons mereka terdiri dari beragam faktor internal dan eksternal.