Mengelola Energi Spiritual Bagi Dai': Belajar dari nabi Ibrahim

Abstract

Energi spiritual adalah penggerak di balik semua kegiatan seseorang untuk menjalankan nilai yang dipegang teguh dan dengan tujuan di luar kepentingan pribadi, termasuk kegiatan menjalankan kewajiban berdakwah. Penting bagi dai, yaitu subjek atau pelaku dakwah, untuk memiliki metode manajemen energi spiritual yang baik, yaitu: (1)memiliki teknik meningkatkan energi spiritual, sehingga memiliki kapasitas yang tinggi; (2) kemampuan menggunakanya secara efisien, serta; (3) memiliki sistem pemulihannya. Lewat teladan Nabi Ibrahim sebagai dai, kita dapat menggali tiga teknik manajemen energi spiritual di atas. Pijakan teori yang digunakan adalah manajemen energi spiritual Jim Loehr dan Tony Schawartz. Metodologi studinya adalah studi pustaka. Hasil telah pustaka ini adalah: (1) Nabi Ibrahim secara terus menerus dan bertahap meningkatkan kapasitas energi spiritualnya, melalui menjalankan perintah berdakwah yang menantang rasa amannya; (2) Nabi Ibrahim tidak membenci dan sakit hati dengan penolakan misi dakwahnya, sebaliknya Ia terus menggunakan pendekatan ilmiah, tidak memaksa dan mendoakan keselamatan pada mereka yang menolak, sehingga energi spiritualnya tidak boros dikeluarkan untuk rasa kecewa atau frustasi karena ditolak umat; (3) Nabi Ibrahim melakukan jeda dan memanfaatkan energi spiritualnya dengan mengingat kebesaran, kasih sayang, keadilan Allah Swt. serta kewajiban dakwah yang bersifat mutlak, melakukan dakwah secara etis, ilmiah, dan tidak memaksa.