Etnobotani Tanaman Cabai Merah Keriting (Capsicum Annum L.) Di Desa Waiwuring, Kecamatan Witihama Kabupaten Flores Timur

Abstract

Cabai merah keriting (Capsicum annum L.) merupakan salah satu komoditas sayuran yang banyak dibudidayakan oleh petani Indonesia karena memiliki harga jual yang tinggi dan memiliki beberapa manfaat kesehatan. Selain pemanfaatan sebagai zat adiktif dalam pengobatan tradisional cabai merah keriting (Capsicum annum L.), juga digunakan untuk pengobatan batuk, sakit gigi, radang tenggorokan, parasite, rematik, dan juga digunakan sebagai antiseptik, kontrairitasi, nafsumakan. Penelitian ini memiliki tujuan untuk menganalisis pengetahuan masyarakat terhadap etnobotani tanaman cabai merah keriting (Capsicum annum L.) di Desa Waiwuring, Kecamatan Witihama, Kabupaten Flores Timur. Metode Yang digunakan adalah metode wawancara pengetahuan tradisional masyarakat desa Waiwuring. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cabai merah keriting (Capsicum annum L.) dimanfaatkan sebagai obat tradisional. Beberapa cara pengolahan sebagai obat diantaranya diambil beberapa helai daun cabai merah keriting, dicuci, dihaluskan dan kemudian ditempelkan pada bagian yang terkena bisul. Sedangkan untuk pengobatan sakit gigi dengan cara diambil biji cabai merah keriting, kemudian dibakar, lalu di uapkan menggunakan bambu yang berukuran sangat kecil. Setelah itu, asap cabai yang berada di dalam bambu di tiup dan di saring menggunakankapas, kemudian dari kapas tersebut di simpan dibagian gigi yang sakit (berlubang).