TREN KARANTINA TAHFIZH ALQURAN DALAM KELUARGA MILENIAL: Studi Kasus Karantina Tahfizh Alquran Yayasan Amanah Umat Banua Kalimantan Selatan

Abstract

Quarantine Tahfizh Alquran is a program that aims to help Muslims memorize 30 chapters of the Qur'an in a focused manner in a short time. Even though it costs a lot, this quarantine program is becoming a trend, especially among millennial families. The Amanah Umat Banua Foundation of South Kalimantan in Banjarmasin is one of the quarantine organizations that has graduated nearly 1800 hafiz Alquran people. This research is a case study, with the research location at the Amanah Umat Banua Foundation, South Kalimantan. The data collection technique used was in-depth interviews and observation. The data analysis used were data reduction, data display, and verification. The results of this study indicate that 70% of parents' motivation to enter their child in the Tahfizh Alquran quarantine program is on their desire so that their children always adhere to the Koran with various perceptual variables. Karantina Tahfizh Alquran adalah program yang bertujuan untuk membantu muslim menghafalkan 30 juz Alquran secara fokus dalam waktu singkat. Kendati memerlukan biaya yang besar, program karantina ini mulai menjadi tren, utamanya dikalangan keluarga milenial. Yayasan Amanah Umat Banua Kalimantan Selatan di Banjarmasin adalah salah satu lembaga karantina yang telah meluluskan hampir 1800 orang hafizh Alquran. Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus, dengan lokasi penelitian di yayasan Amanah Umat Banua Kalimantan Selatan. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara mendalam serta observasi. Analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif menurut Miles dan Huberman dengan membuat sajian data, memasukkan data, dan menganalisis data. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 70% motivasi orang tua memasukkan anak mereka dalam program karantina Tahfizh Alquran ialah atas keinginan mereka sendiri agar anaknya selalu menda’wamkan Alquran dengan variabel persepsi yang beragam