DAKWAH DIGITAL UNTUK GENERASI MILENIAL : STUDI ATAS PRAKTIK DAKWAH DI KOMUNITAS OMAH NGAJI, SURAKARTA
Abstract
AbstractTechnological progress has made the propaganda model more rapidly and dynamically developed. It is undeniable that content smells of radicalism, extremism is very quickly spread and able to enter all lines. So, the counter needs to bring fresh air like the Omah Ngaji Community. This study was conducted to find out how religion was understood and practiced by millennial generations and how da'wah was carried out in the millennial era. With a qualitative descriptive approach, through in-depth interviews of (5) informants determined based on purposive sampling the results of the study showed that religion was interpreted as a guideline for human life so as not to cause chaos. The delivery of religion in da'wah through the study of taklim, social media, and psychology emphasis to counter hate speech. That is the reason for the emergence of digital da'wah by 'ustad gaul' who are technologically literate AbstrakKemajuan teknologi mengakibatkan model dakwah semakin bekembang pesat dan dinamis. Tidak bisa dipungkiri bahwa konten-konten berbau radikalisme, ekstrimisme sangat cepat menyebar dan mampu masuk ke semua lini. Maka, perlu counter yang membawa angin segar seperti Komunitas Omah Ngaji. Studi ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana agama dipahami dan dipraktikkan generasi milenial dan bagaimana dakwah dilakukan di era milenial. Dengan pendekatan kualitatif deskriptif, melalui wawancara mendalam (in depth interview) dari (5) informan yang ditentukan berdasarkan purposive sampling hasil studi menunjukkan bahwa agama dimaknai sebagai pedoman hidup manusia agar tidak melakukan kekacauan. Penyampaian agama dalam dakwah melalui pengajian taklim, media sosial, dan pendekatan psikologi untuk menangkal jjalan Lebencian. Icj1ah a1asan mjncj1nya daLwah digica1 o1eh ‘jscad gaj1’ yang me1eL ceLno1ogi