Sejarah dan Prosesi Tradisi Ziarah Makam Keleang

Abstract

Ziarah makam adalah salah satu bentukbudaya atau adat istiadat bagi sebagian masyarakat di Indonesia. Dan ziarah makam, dilakukan dengan mengunjungi makam wali, para ulama, dan juga makam keluarga. Dan dalam penelitian ini bertujuan untuk mempelajari atau menganalisis terkait dengan tradisi masyarakat Dusun Kelambi, Kecamatan Praya Barat Daya, Lomok Tengah yang memiliki tradisi ziarah ke makam Keleang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif fenomena yang terjadi pada kebiasaan yang telah diturunkan dari leluhur masyarakat Dusun Kelambi terkait dengan ziarah ke makam Keleang. Metode pengumpulan data dalam penelitianini menggunakan metode observasi dan wawancara dengan beberapa responden yang menjadi sumber data. Hasil dan diskusi dalam penelitian ini. Pertama, terkait dengan sejarah makam keleng, yang di klaim sebagai salah satu tempat persinggahan atau tempat pertapaan wali Allah ketika menyebarkan Islam di Lombok, dan di tempat itu salah satu dari wali tersebut ketinggalan sorbannya atau selsendangnya, yang dalam bahasa sasak selendang berarti “leang”. Jadi itulah asal muasal nama makam keleang. Kedua, kegiatan yang dilakukan oleh warga Dusun Kelambi saat melakukan kunjungan ziarah ke makam Keleang, yaitu seperti membakar timbung, membuat ketupat, menyemblih binatang, mempersiapkan sesajen untuk acara dzikir dan do’a (roah), mencuci muka dengan air ditambahkan ke tanah di dalam makam dan acara terakhir yakni dzikir dan do’a.Dan masyarakat Dusun Kelambi melakukan kunjungan ziarah ke makam sebanyak dua kali setahun yakni di awal musim hujan dan kedua di awal musim panas atau musim kemarau.