Analisis Perbandingan Kinerja Keuangan Bank Umum Syariah VS Bank Umum Konvensional Di Indonesia Dengan Menggunakan Rasio Keuangan

Abstract

Tujuan penelitian ini sebagai perbandingan kinerja keuangan antara Bank Umum Syariah dengan Bank Umum Konvensional di Indonesia menggunakan rasio keuangan periode tahun 2007 sampai dengan tahun 2017. Rasio-rasio keuangan yang digunakan untuk mengukur kinerja keuangan bank terdiri dari rasio CAR, NPL, ROA, BOPO dan LDR.Hasil dari rasio CAR Bank Umum Konvensional lebih baik dalam menjaga rasio modalnya dengan kata lain, Bank Umum Konvensional lebih unggul dalam pemodalan. Hasil rasio NPL pada Bank Umum Syariah lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Umum Konvensional hal tersebut menandakan bahwa kredit bermasalah yang dimiliki Bank Umum Konvensional lebih baik dibandingkan dengan Bank Umum Syariah. Hasil rasio ROA pada Bank Umum Konvensional lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Umum Syariah hal tersebut menandakan bahwa keuntungan dan penggunaan aset pada Bank Umum Konvensional lebih baik dibandingkan dengan Bank Umum Syariah. Rasio BOPO pada Bank Umum Syariah lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Umum Konvensional hal tersebut menandakan bahwa biaya operasional yang dikeluarkan Bank Umum Syariah dalam posisi bermasalah dibandingkan dengan Bank Umum Konvensional. Rasio LDR pada Bank Umum Syariah lebih tinggi dibandingkan dengan Bank Umum Konvensional hal tersebut menandakan bahwa Bank Umum Konvensional lebih mampu untuk memenuhi kewajiban jangka pendeknya pada saat ditagih dibandingkan dengan Bank Umum Syariah.