KEARIFAN LOKAL TERHADAP KONSERVASI LAHAN MANGROVE DI GAMPONG LAM UJONG KECAMATAN BAITUSSALAM KABUPATEN ACEH BESAR
Abstract
Lahan mangrove merupakan salah satu ekosistem wilayah pesisir dan lautan yang sangat potensial bagi kesejahteraan masyarakat baik dari segi ekonomi, sosial, dan lingkungan hidup.Saat ini kita bisa melihat peran ekosistem lahan mangrove terhadap masyarakat yang diuntungkan oleh keanekaragaman hayati yang ada di sekitarnya, contohnya keanekaragaman fauna yang melimpah yang dapat menambah pendapatan masyarakat di sekitar lahan mangrove seperti ikan, udang, kepiting kerang. Untuk menjaga ekosistem lahan mangrove perlu adanya strategi pelestarian lahan mangrove yang digunakan adalah pelestarian dengan melibatkan masyarakat.Pelestarian lahan mangrove adalah merupakan suatu usaha yang sangat kompleks untuk dilaksanakan, karena kegiatan tersebut sangat membutuhkan suatu sifat akomodatif terhadap segenap elemen yang berada di sekitar kawasan maupun di luar kawasan. Salah satu strategi yang dapat diterapkan dalam konteks pengelolaan ekosistem lahan mangrove adalah pengelolaan berbasis masyarakat (Community Based Management). Tujuan mendasar dari pengelolaan ekosistem mangrove adalah untuk meningkatkan konservasi, rehabilitasi dan pemanfaatan berkelanjutan ekosistem mangrove. Masyarakat gampong Lam Ujong memiliki kebiasaan upacara adat seperti makan bersama ketika kegiatan penanaman bibit mangrove secara bersama-sama oleh seluruh lapisan masyarakat gampong, namun dalam perjalanannya kearifan lokal ini berangsur pudar, dan penyebabnya belum diketahui.Mangrove dalam kebiasaan masyarakat desa dinamakan Bak Bangka atau Bak Jampee.