ANALISIS PENGARUH PEMBERIAN IRIGASI SECARA DEFISIT TERHADAP PRODUKSI TANAMAN MENTIMUN (Cucumis sativus L.) MELALUI SISTEM IRIGASI TETES

Abstract

Sistem irigasi tetes adalah salah satu sistem irigasi yang digunakan untuk menghemat air dan pupuk dengan membiarkan air menetes perlahan- lahan ke akar tanaman, baik melalui permukaan tanah atau langsung ke akar tanaman melalui jaringan katup, pipa dan emitter. Sistem irigasi ini cocok diterapkan untuk mengairi tanaman pada kondisi lahan kering berpasir atau pada kondisi air yang sangat terbatas dan komoditas yang diusahakan mempunyai nilai ekonomi yang tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh pemberian irigasi defisit terhadap produksi tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) melalui sistem irigasi tetes. Sebelum membuat jaringan sistem irigasi tetes, perhitungan kebutuhan air irigasi untuk sistem irigasi tetes dan kebutuhan air tanaman untuk tanaman mentimun (Cucumis sativus L.) perlu dilakukan terlebih dahulu. Ada 4 (empat) taraf perlakuan irigasi defisit, yaitu: 1). Irigasi defisit sebesar 0% dari kebutuhan air tanaman (d1) atau 100% ETc (keadaan normal sebagai kontrol), 2). Irigasi defisit 20% dari kebutuhan air tanaman (d2) atau 80% ETc, 3). Irigasi defisit 40% dari kebutuhan air tanaman (d3) atau 60% ETc, dan 4). Irigasi defisit 60% dari kebutuhan air tanaman (d4) atau 40% ETc. Hasil penelitian menunjukkan bahwa hasil produksi tanaman mentimun pada tingkat irigasi defisit d1, d2, d3, dan d4 berturut-turut adalah 236 gram, 221 gram, 272 gram dan 216 gram. Semakin besar defisit jumlah air irigasi yang diberikan, maka semakin kecil hasil produksi tanaman. Dalam penelitian ini, jumlah pemberian air irigasi defisit tidak konsisten terhadap hasil produksi tanaman mentimun yang disebabkan oleh pengaruh faktor alam.