VIRULENSI WHITE SPOT SYNDROME VIRUS (WSSV) PADA UDANG PISANG (Penaeus sp)
Abstract
Udang pisang (Penaeus sp) merupakan komoditas lokal yang memiliki kemiripan ciri morfologis dengan udang windu (Penaeus monodon) sedang dikembangkan sebagai upaya diversifikasi komoditas budidaya. Dalam kegiatan budidaya, penyakit merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi proses produksi terutama penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus. White Spot Syndrome Virus (WSSV), dengan daya virulensi yang tinggi dan cakupan inang yang luas, termasuk salah satu virus yang sering menyerang udang budidaya. Udang windu yang terinfeksi WSSV digunakan sebagai sumber virus dalam pengujian penularan WSSV pada udang pisang. Perlakuan penularan WSSV dilakukan menggunakan dua perlakuan inokulum virus (20 mg/ml dan 20 µg/ml) yang diinjeksikan intra muscular (IM) kemudian udang dipelihara selama 5 hari dalam akuarium. Setiap hari dilakukan pengamatan terhadap gejala klinis yang muncul serta diakhir masa pemeliharaan dilakukan pengujian Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mendeteksi WSSV pada sampel uji. Hasil dari pengujian penularan WSSV menunjukkan bahwa inokulum WSSV yang berasal dari udang windu dapat menginfeksi udang pisang dengan kematian pada hari ketiga (perlakuan 2) setelah injeksi dan gejala klinis berupa bintik putih serta warna tubuh kemerahan. Inokulum WSSV dengan konsentrasi yang lebih rendah (perlakuan 2) belum mampu menginfeksi udang pisang selama 5 hari masa pemeliharaan.