PERCEPATAN MATURASI INDUK IKAN NILA PAYAU (Oreochromis SP) DENGAN SILASE MIKROBIAL DARI RUMPUT LAUT LATOH (Caulerpa lentillifera) DAN NANAS (Ananas comosus)
Abstract
Suplemen untuk pakan maturasi induk Ikan Nila indoor sangat diperlukan karena turunnya kualitas pakan atau kurangnya zat gizi khusus untuk induk layak pijah. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh dari silase mikrobial dan bahan-baku segar latoh dan nanas terhadap kecepatan pematangan telur induk ikan Nila. Perngujian pertama, ada dua perlakuan yakni pemberian 1% silase mikrobial pada pakan dan kontrol. Tiap perlakuan memiliki dua buah unit ulangan dengan masing-masing unit berisi 90 ekor induk ikan nila betina berukuran 260-440 gr. Pengamatan dilakukan terhadap waktu tercepat diperolehnya >70% induk matang. Pengamatan ini dilakukan selama 3 siklus pemijahan. Percobaan kedua adalah melihat efek masing-masing latoh dan nanas yakni, pemberian latoh 1%, nanas 1%, kombinasi (latoh 1% + nanas 1%), serta tanpa nanas dan latoh sebagai kontrol. Tiap perlakuan ada 3 ulangan yang masing-masing berisi 10 ekor induk berukuran sekitar 145-203 gr/ekor. Percobaan pertama menunjukkan bahwa pada pemberian silase mikrobial, seluruh induk betina matang telur pada hari ke-11 lalu menurun menjadi 91,5% (14 hari) dan 90% (14 hari) pada siklus berikutnya. Sedangkan pada kontrol, induk matang pada hari ke 18 dengan total induk matang 78%, lalu meningkat menjadi 81,5% (18 hari) dan 83% (18 hari) pada siklus berikutnya. Percobaan latoh dan nanas menunjukkan bahwa kombinasi nanas dan latoh memberikan kematangan telur terbaik yakni 77% pada hari ke-11 dibanding dengan kontrol (47%) pada waktu yang sama. Perlakuan latoh dan nanas tidak berbeda nyata masing-masing dengan kematangan 53% dan 60%. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa silase mikrobial dari latoh dan nanas mempercepat kematangan induk dengan sangat efektif. Kombinasi keduanya bersifat sinergis apabila dibandingkan dengan efek masing-masing bahan baku.