POTENSI KARBON TANAH DARI GULMA DI BAWAH TEGAKAN KELAPA SAWIT

Abstract

Perkebunan kelapa sawit umumnya memiliki tanaman pengganggu yang disebut gulma, dua jenis yang paling umum adalah Nephrolepis biserrata dan Asystasia intrusa. Gulma ini berpotensi untuk dijadikan tanaman penutup tanah di lahan kelapa sawit karena dinilai memiliki efek yang menguntungkan terutama dalam hal kontribusi bahan organik dalam bentuk cadangan karbon tanah. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis potensi sumbangan karbon tanah Nephrolepis biserrata dan Asytasia intrusa sebagai tanaman penutup tanah di perkebunan kelapa sawit. Penelitian dilakukan dengan rancangan petak terbagi, yaitu pada petak utama digunakan umur tanaman kelapa sawit, sedangkan anak petak berupa pemeliharaan Nephrolepis biserrata dan Asystasia intrusa, masing-masing perlakuan diulang sebanyak 3 kali. Parameter yang diamati adalah  berat kering, kecepatan dekomposisi dan potensi cadangan karbon. Hasil penelitian menunjukkan Nephrolepis biserrata menghasilkan biomassa seberat 21,2 - 27,1 ton/ha, lama proses dekomposisi (30-60 hari), karbon dari tanaman (0,9 ton C/ha/tahun) dan stok karbon tanah (14,7-15,7 ton/ha/tahun). Sedangkan Asystasia intrusa menghasilkan biomassa seberat 17,6 - 17,9 ton/ha, lama proses dekomposisi (30-60 hari), karbon dari tanaman (0,9 ton C/ha/tahun) dan stok karbon tanah 13,2-13,9 ton/ha/tahun.