PELESTARIAN BIODIVERSITAS MELALUI PENGUATAN KOMPETENSI BUDAYA GURU BERBASIS KEARIFAN LOKAL (LOCAL WISDOM)

Abstract

Keanekaragaman hayati atau biodiversitas yang dimiliki oleh Indonesia sangat besar. Potensi-potensi sumber daya alam yang terdapat di dalam pun sangat banyak. Mengingat potensi sumber daya alam (SDA) yang dimiliki oleh Indonesia, kelestarian biodiversitas di Indonesia sangat penting untuk dijaga. Tidak dapat dipungkiri bahwa masyarakat merupakan salah satu pemegang peran penting dalam kelestarian biodiversitas tersebut. Masyarakat dengan lingkungan yang berbeda akan menimbulkan perilaku yang berbeda pula, sehingga kearifan lokal dalam masyarakat juga akan berpengaruh terhadap pelestarian biodiversitas di Indonesia. Agar eksistensi kearifan lokal tetap kukuh maka salah satunya yaitu melalui penguatan kompetensi budaya guru seperti pengintegrasian kearifan lokal dalam proses pembelajaran, ekstra kurikuler atau kegiatan kesiswaan di sekolah yang mengarah kepada pelestarian biodiversitas. Kompetensi budaya guru mengisyaratkan kemampuan guru yang tercakup dalam ranah pengetahuan, sikap dan keterampilan yang berakar pada budaya peserta didik dan komunitasnya. Guru yang mempunyai kompetensi budaya tidak hanya menguasai materi dan metode pembelajaran, tetapi juga mampu memperkaya (enriching) materi dan metode pembelajaran dengan khazanah kearifan lokal, sehingga peserta didik lebih mudah menangkap substansi materi pembelajaran, menumbuhkan sikap lebih positif terhadap warisan budaya, dan dapat meningkatkan kebermaknaan proses pendidikan. Kearifan lokal masyarakat pada umumnya dilakukan untuk menjaga kelestarian lingkungan berdasarkan pengetahuan masyarakat lokal.