ABU JANJANG KELAPA SAWIT DAN KOTORAN AYAM SEBAGAI PUPUK ORGANIK SERTA PENGARUHNYA TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL TANAMAN KACANG HIJAU (Vigna Radiata L) SEBAGAI PENUNJANG MATA KULIAH FISIOLOGI TUMBUHAN

Abstract

Penelitian yang bertujuan untuk mengetahui pengaruh pupuk organik abu janjang kelapa sawit dan kotoran ayam, serta interaksi kedua pupuk organik tersebut terhadap pertumbuhan dan hasil tanaman kacang hijau (Vigna radiata L) sudah dilakukan di desa Modang Kabupaten Paser pada bulan Maret sampai dengan Juni 2014. Penelitian didesign menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RAK) pola faktorial, faktor pertama abu janjang kelapa sawit (A) yang terdiri dari empat taraf yaitu 0 g, 10 g, 20 g, dan 30 g. Faktor kedua pupuk kotoran ayam (K) yang terdiri dari tiga taraf yaitu 0 kg, 1kg, dan 2kg. Parameter penelitian yakni tinggi tanaman, diameter batang tanaman, jumlah daun tanaman yang diamati pada umur 15, 30, 45, dan 60 hari setelah tanam, dan berat basah tanaman kacang hijau yang diamati pada 60 hari setelah tanam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa abu janjang kelapa sawit tidak berpengaruh terhadap tinggi tanaman, jumlah daun dan berat basah tanaman, akan tetapi berpengaruh sangat nyata terhadap diameter batang pada umur 15 hst dan berpengaruh nyata terhadap diameter batang pada umur 45 hst pada dosis terbaik yaitu 10 g/polybag. Adapun kotoran ayam berpengaruh sangat nyata terhadap tinggi tanaman, diameter batang, jumlah daun, serta berat basah tanaman dengan dosis terbaik yakni 1kg/polybag. Kombinasi abu janjang kelapa sawit dengan kotoran ayam tidak berpengaruh pada tinggi tanaman umur 15-45 hst, jumlah daun, dan berat basah tanaman, akan tetapi berpengaruh sangat nyata pada tinggi tanaman umur 60 hst dan diameter batang. Perlakuan terbaik yakni pemberian abu janjang kelapa sawit sebanyak 10 g/polybag dan kotoran ayam 1 kg/polybag.