PENGARUH LIMBAH TAHU TERHADAP PERTUMBUHAN TANAMAN SELEDRI (Apium graveolens L)

Abstract

Limbah industri adalah limbah yang dihasilkan dari aktifitas produksi industri. Salah satu industri yang menghasilkan limbah adalah industri tahu. Air limbah tahu merupakan air sisa penggumpalan tahu yang dihasilkan selama proses pembuatan tahu. Banyaknya limbah tahu yang dihasilkan setiap hari, maka kita dapat memanfaatkannya sebagai suatu yang berguna untuk kebutuhan unsur hara pada tanaman. Selain itu, pemanfaatan limbah tahu perlu dilakukan untuk mengurangi pencemaran lingkungan, dan dapat juga limbah cair tahu digunakan sebagai media pupuk organik. Pada penelitian ini limbah tahu yang digunakan adalah limbah cair tahu. Limbah cair tahu merupakan hasil dari berbagai proses yaitu proses pencucian, perendaman, penggumpalan dan pencetakan. Limbah cair tahu masih mengandung bahan organik yang berpotensi sebagai pupuk organik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh limbah tahu terhadap pertumbuhan tanaman seledri (Apium graveolens L.). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan 5 perlakuan dan 4 kali ulangan. Perlakuannya yaitu P0 (tanpa limbah cair tahu sebagai kontrol), P1 (limbah cair tahu dengan dosis 150 ml), P2 (limbah cair tahu dengan dosis 300 ml), P3 (limbah cair tahu dengan dosis 450 ml) dan P4 (limbah cair tahu dengan dosis 600 ml). Data yang diperoleh dianalisis dengan ANAVA jika ada pengaruh maka dilanjutkan dengan uji Duncan dan BNT taraf signifikan 5%. Parameter yang diukur dalam penelitian ini yaitu jumlah daun dan tinggi tanaman. Pertumbuhan jumlah daun dan tinggi tanaman paling baik pada perlakuan P2 (300 ml), terlihat bahwa jumlah daun pada pengamatan 40 hsp yang terbanyak adalah perlakuan P2 (300 ml) sebanyak 16 helai daun dan tinggi tanaman pada pengamatan 40 hsp yang tertinggi pada perlakuan P2 (300 ml) yaitu 17,13 cm Penelitian ini menunjukkan bahwa Fhitung>Ftabel, artinya perlakuan dengan pemberian limbah tahu cair berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan tanaman seledri.