PENDIDIKAN SAINS ISLAMI DAN PEMBENTUKAN KARAKTER BANGSA

Abstract

Inventarisasi Mencermati perkembangan sains dan teknologi di tengah masyarakat global kekinian yang sangat pesat dan tidak dapat dibendung. Keduanya --sains dan teknologi-- bergerak secara linier dan sangat cepat mengikuti perkembangan dinamika dan kompleksitas kebutuhan serta perkembangan peradaban masyarakat postmodern. Eksistensi sains dan teknologi tersebut dalam tinjauan Islam mesti dipelajari dan disikapi secara tepat dan bijaksana dengan berasaskan kepada nilai-nilai ketauhidan, kemanusian, dan kealaman, sehingga kehadiranya dapat memberi nilai kebaikan kepada sainstis itu sendiri serta kemaslahatan bagi seluruh masyarakat dunia serta alam lingkungannya. Bukan sebaliknya, berupa kajian dan pengembangan sains dan teknologi yang bebas nilai religious, hanya mengedepankan “paradigma ilmu untuk ilmu” sehingga menghasilkan saintis yang sekuler dan tidak berkarakter, serta memberi dampak yang tidak baik terhadap perkembangan dan pencerahan peradaban manusia serta lingkunganya. Pendidikan sains islam merupakan salah satu media yang sistematis dan efektif untuk membangun dan memperkuat karakter bangsa (character building). Seseorang baru bisa disebut orang yang berkarakter (a person of character) apabila tingkah lakunya sesuai dengan kaidah moral. Hal ini memungkinkan dilakukan dan bukan isapan jempol semata, mengingat salah satu fungsi pendidikan adalah membentuk watak dan karakter bangsa serta mengembangkan kemampuan yang dimiliki setiap warganya dalam rangka mencerdaskan bangsa. Konsekuensi logis ini, maka seyogyanya paradigma dan konsep pendidikan sains islami yang dikembangkan di Indonesia mesti berasas kepada nilai-nilai ajaran Islam yang bermuara pada ketauhidan dan rahmatan lilalamin serta nilai-nilai budaya dan kearifan lokal keindonesian, demi melahirkan generasi bangsa yang beragama, berkarakter dan berbudaya.