UJI ANTIJAMUR EKSTRAK ETIL ASETAT DAUN SEMBUNG (Blumea balsamifera (L) DC) TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR Candida albicans RESISTEN FLUKONAZOL

Abstract

Penemuan obat-obat baru yang berasal dari bahan alam dapat dilakukan sebagai alternatif baru dalam pengobatan antijamur. Sembung (Blumea balsamifera (L) DC) merupakan salah satu tumbuhan yang dapat beraktivitas sebagai antijamur. Penelitian yang berjudul “Uji antijamur ekstrak etil asetat daun sembung (Blumea balsamifera (L) DC) terhadap Candida albicans yang resisten flukonazol” telah dilakukan untuk mengetahui aktivitas antijamur ekstrak etil asetat daun sembung dalam menghambat pertumbuhan jamur tersebut. Pengujian lain yang dilakukan adalah uji skrining fitokimia dan karakterisasi ekstrak yang meliputi penentuan kadar air, kadar sari larut air dan etanol serta kadar abu total. Uji aktivitas antijamur terhadap Candida albicans yang resisten flukonazol menggunakan metode Kirby-Bauer dengan variasi konsentrasi ekstrak yaitu 5, 10, 15, dan 20%. Hasil skrining fitokimia menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun sembung mengandung senyawa akaloid, flavonoid, dan steroid/terpenoid. Hasil karakterisasi terhadap ekstrak etil asetat daun sembung menunjukkan kadar air sebesar 21,21%, kadar sari larut air dan etanol masing-masing 10,7% dan 70%, serta kadar abu total 0,19%. Hasil uji aktivitas antijamur menunjukkan bahwa ekstrak etil asetat daun sembung tidak dapat menghambat pertumbuhan jamur Candida albicans yang resisten flukonazol.