Dampak Sosial Terhadap Rencana Pembangunan Perumahan Regional di Kawasan Pangi Desa Latali Kecamatan Pakue Tengah Kabupaten Kolaka Utara
Abstract
Kehidupan masyarakat yang terus mengalami perubahan, dimana mata pencahariannyapun mengalami perubahan. Setuasi ini tidak terlepas dari pembangunan perumahan yang mengakibatkan terjadi penggunaan lahan pertanian yang merupakan sumber penghidupan masyarakat sekitar. Lokasi pembangunan perumahan berdekatan dengan pemukiman perkampungan akan menimbulkan berbagai dampak sosial baik positif maupun negatif. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui bagaimana dampak sosial pembangunan perumahan regional di kawasan pangi terhadap masyarakat sekitar, mengetahui bagaimana dampak sosial pembangunan perumahan dengan masyarakat sekitar perumahan. Jumlah informan penelitian sebanyak 7 orang ditentukan secara purposive sampling. Kriteria informan yaitu informan kunci dan biasa dengan masyarakat yang telah menjual lahannya, warga masyarakat perumahan yang telah tinggal minimal 5 tahun, aparat pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat dan tokoh pemuda. Tehnik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, dan dokumentasi dan dianalisis secara kualitatif.Hasil penelitian ini menunjukkan penggunaan lahan pertanian yang terjadi karena adanya pembangunan perumahan menyebabkan terjadinya perubahan pola kehidupan masyarakat mengakibatkan berbagai dampak sosial di kalangan masyarakat, dimana masyarakat dengan skill dan pendidikan yang tidak memadai mengharuskan mereka hanya bekerja sebagai buruh bangunan, penjual sayur, penjual ikan dan bekerja sebagai penyiram taman di perumahan dengan pendapatan yang tidak menentu membuatnya semakin kesulitan dalam mengatur kebutuhan keluarganya dan adapun masyarakat yang menjual lahannya kembali membeli lahan ditempat lain. Hubungan sosial yang ditimbulkan dengan keberadaan kompleks perumahan yang mempunyai latar belakang pekerjaan dan pendidikan yang baik di lingkungan pemukiman perkampungan menimbulkan dampak positif, semakin luasnya pergaulan, wawasan, gaya hidup lebih bersih dan adanya keinginan melanjutkan pendidikan lebih tinggi untuk mendapatkan pekerjaan kesektor formal. Adapun dampak negatifnya pertentangan pendapat atau gesekan-gesekan karena kesala pahaman hal itu senantiasa menimbulkan gejala adanya batas budaya sehingga potensi timbulnya kecemburuan dan konflik sosial.