Efektivitas Pelaksanaan Shalat Dhuha Dalam Peningkatan Disiplin Siswa (Penelitian di SMP Insan Kamil Legok, Kabupaten Tangerang)

Abstract

Abstrak. Tujuan penelitian untuk mengetahui bagimanakah pelaksanaan kegiatan shalat dhuha dan bagaimanakah efektivitas pelaksanaan kegiatan shalat dhuha di SMP Insan Kamil Legok Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Untuk memperoleh data atau informasi-informasi yang relevan dengan masalah yang dicari. Peneliti menggunakan beberapa metode yaitu metode observasi, wawancara, dan dokumentasi. Dengan menggunakan ketiga metode ini, peneliti menemukan data mengenai kegiatan shalat dhuha di SMP Insan Kamil Legok Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang. Kegiatan shalat dhuha merupakan kegiatan yang harus diikuti oleh seluruh siswa. Untuk pelaksanaan shalat dhuha dilaksanakan setiap hari dan lima kali dalam seminggu, rangkaian pelaksanaan kegiatan shalat dhuha yaitu (a) shalat dhuha yang dilaksanakan pada jam 10.00 sebelum jam istirahat (b) shalat dhuha yang dilakukan dua kali salam (c) wiridan dan pembacaan doa dhuha secara bersama-sama yang dipimpin oleh pembina kegiatan shalat dhuha dan terkadang dipimpin langsung oleh siswa. Adapun model penilaian efektivitas terhadap pelaksanaan kegiatan shalat dhuha siswa berdasarkan pada kriteria evaluasi pendekatan pre-ordinate dengan model evaluasi yaitu Evaluasi Konteks (Context Evaluation), Evaluasi Masukan (Input Evaluation), Evaluasi Proses (Process Evaluation) dan Evaluasi Produk (Product Evaluation). Dari hasil temuan dan model evaluasi CIPP yang digunakan dapat diketahui bahwa efektivitas pelaksanaan kegiatan shalat dhuha di SMP Insan Kamil Legok Kecamatan Legok Kabupaten Tangerang dari segi konteks tidak efektif disebabkan kurangnya kerjasama sesama guru-guru dalam upaya meningkatkan kedisiplinan siswa untuk melaksanakan shalat dhuha. Dalam segi masukan sudah efektif, karena latar belakang pendidikan pembina kegiatan shalat dhuha merupakan sarjana agama. Jadi, ini sesuai dengan kegiatan shalat dhuha . dilihat dari segi proses belum efektif, karena kurangnya upaya pembina kegiatan shalat dhuha dalam meningkatkan kesadaran siswa untuk melaksanakan shalat dhuha. Sedangkan dari segi produk atau hasil belum efektif, karena tujuan untuk membisakan siswa melakukan shalat dhuha melalui kegiatan shalat dhuha belum sepenuhnya berhasil sesuai dengan yang diharapkan.