Konstruksi Budaya Literasi Dalam Pembelajaran Ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara

Abstract

Penelitian ini menggali tentang Konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler (studi pada kelompok ilmiah remaja di SMA Negeri 11 Luwu utara). Masalah yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1. Bagaimanakah Budaya Literasi yang terdapat dalam pembelajaran ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara, 2. Bagaimanakah konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler pada kelompok ilmiah remaja (KIR) di SMA Negeri 11 Luwu Utara, 3. Faktor apakah yang menghambat konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakurikuler di SMA Negeri 11 Luwu Utara. Skripsi ini menggunakan penelitian kualitatif deskriftif dengan pendekatan fenomenologi dimana dengan Studi fenomenologi mencoba mencari arti dari pengalaman dalam kehidupan yang bertujuan untuk mengungkap Konstruksi budaya literasi dalam pembelajaran ekstrakuriuler pada kelompok ilmiah remaja yang ada di SMA Negeri 11 Luwu Utara. Informan secara keseluruhan dalam penelitian ini terdiri dari tiga belas orang, kepala sekolah, dua orang Pembina KIR, pengelola perpustakaan, guru matapelajaran dan delapan orang siswa yang tergabung dalam kelompok ilmiah remaja. Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan tiga teknik yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Sementara analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis purposive sampling yang dimulai dengan analisis data observasi, wawancara, dan dokumen.Hasil dari penelitian ini yaitu sekolah telah memberikan fasilitas yang dapat digunakan untuk proses pembelajaran, teruntuk kegiatan budaya literasi yang di terapakan di SMA Negeri 11 Luwu Utara sekolah telah memfasilitasi berupa perpustakaan, taman baca serta ruang sudut baca yang di kelola olah perpustakaan bekerjasama dengan kelompok ilmiah remaja untuk mengelola perpustakaan, selain itu mereka juga mengajak siswa lain untuk membudayakan membaca di waktu isterahat, selain itu dari segi kegiatan ekstrakurikuler kelompok ilmiah remaja juga dibina oleh guru pembimbing untuk bisa berkarya melalui sebuah tulisan yaitu karya ilmiah sekolah juga mendukung penuh siswa yang bisa berprestasi melalui karya tulisnya. Adapulah yang menjadi faktor penghambat siswa untuk mau ikut membaca yaitu kurangnya minat baca siswa terhadap buku-buku pelajaran yang di akibatkan pergaulan yang semakin bebas, pengaruh yang kedua yaitu maraknya game online yang menambah siswa lebih memilih bermain game ketimbang membaca buku pelajaran di tambah lagi kurangnya pengawasan seorang guru terhadapa siswa diakibatkan dampak pandemik yang semakin marak di masyarakat, akibatnya semua siswa di rumahkan dan pembelajaran yang dilakukan oleh guru melaui system pemmbelajaran daring dan ini yang menjadi faktor siswa juga untuk tidak mau belajar maupun membaca buku, tetapi pihak sekolah mengupayakan agar siswa dapat kesekolah seminggu sekali untuk mengambil buku pelajaran agar dapat di baca dan dipelajari di rumah.