Pengembangan Pesantren Mandiri Energi Berbasis PV Panel 0,5 KW

Abstract

Konsumsi listrik Indonesia pada tahun 2017 mencapai 1.012 Kilowatt per Hour (KWH)/kapita, naik 5,9 persen dari tahun sebelumnya. Sejauh ini, Pondok Pesantren masih bergantung kepada Perusahaan Listrik Negara (PLN) dalam membantu penerangan di lingkungan pesantren, menyebabkan beban biaya terus meningkat seiring besarnya pemakaian listrik. Berdasarkan wawancara eksklusif dengan pihak pengelola pesantren, pesantren Miftahul Ulum membutuhkan alat yang dapat menjamin kontinuitas swadaya energi listrik. Setelah mempertimbangkan permasalahan mitra yang memerlukan perangkat teknologi tepat guna (TTG) untuk menyediakan kontinuitas energi listrik tanpa suplai PLN dan bebas polusi, tim pengabdian UM mengusulkan TTG instalasi pembangkit tenaga surya 0,5 kW dengan tujuan mengatasi permasalahan mitra berupa kebutuhan kontinuitas swadaya energi listrik. Metode kegiatan ini menggunakan pendekatan survei-eksperimen dan pelatihan agar lebih efektif dan efisien dalam mencapai target luaran. Energi listrik yang dihasilkan mampu memenuhi kebutuhan penerangan pesantren. Secara keseluruhan, nilai 77,78 pada survei tingkat kepuasan menjadi indikator bahwa penduduk pesantren puas dengan kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan.