PENDIDIKAN ISLAM DALAM PERSPEKTIF FAZLUR RAHMAN

Abstract

Gagasan pemikiran pendidikan Rahman menitikberatkan pada integrasi keilmuan, baik antara ilmu-ilmu Islam (al-ulum al-diniyyah) dan ilmu-ilmu rasional (al-ulum al-syar’iyyah). Rahman menginginkan bangunan keilmuan yang integral, holistik dan kontekstual. Dengan demikian al-Qur’an dan al-Sunnah tetap menjadi sentral pengetahuan. Akan tetapi terhadap ilmu-ilmu rasional, harus saling berinteraksi, saling memperbincangkan (dialog) dan saling menghargai, serta sensitif terhadap kehadiran ilmu yang lainya, sehingga dikotomi maupun segala bentuk pemisahan ilmu, tidak dikenal lagi.Implikasi dari pemikiran pendidikan Fazlur dalam dunia pendidikan menghasilkan formulasi keterpaduan ilmu (Integratif-interkonektif). Hal ini sejalan dengan semangat al-Quran, yaitu pendidikan al-Qur’an (hadlarah al-nash), juga mendalam dalam kajian-kajian keilmuanya (hadlarah al-‘ilm), serta peduli dengan wilayah ‘amali, praktis nyata dalam realitas dan etika (hadlarah al-falsafah).