DILEMA PLURALITAS DAN PERANAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Abstract

Kehidupan umat manusia sedari awal telah diciptakan secara beragam oleh Tuhan. Keberagaman di satu sisi merupakan anugrah namun di sisi lain menimbulkan problem dalam kehidupan sosial. Alih-alih menjadi kohesi sosial, pluralitas justru kerap kali melahirkan ekslusifisme yang mengantar pada sikap anarkis. Pendidikan agama yang bercorak fiqih oriented yang kental dengan nuansa apologetik dianggap menjadi akar fundamental yang cenderung menggiring peserta didik untuk menafikan keberadaan pihak lain di luar keberadaannya, idealnya pendidikan agama merupakan mercusuar yang dapat memberikan pencerahan sehingga masyarakat memiliki kearifan dalam melihat pluralitas sebagai sebuah keniscayaan, dengan demikian pendidikan agama dapat berperan sebagai kohesi sosial dalam kerangka pluralitas.