ISLAM DAN PENDIDIKAN MULTIKULTUR DI INDONESIA (Menggagas Pendidikan ber-Wawasan Kebangsaan yang Egaliter, Humanis, dan Inklusif)

Abstract

Indonesia dengan keragaman etnis, budaya, tradisi, kelompok-kelompok sosial, agama, dan sebagainya, di satu sisi memang telah memunculkan kekayaan dinamisitas keberagaman budaya dan peradaban positif; namun pada sisi lain, hal tersebut suatu saat bisa saja justru menjadi pemicu konflik dan perpecahan, jika tidak dikelola dan di manaj secara baik, arif, dan komprehensip. Oleh karena itu, pendidikan multikultur di Indonesia, barangkali tidak hanya didiskusikan sebatas diskursus akademis semata, namun harus menjadi sebuah tuntutan bahkan kebutuhan mendesak untuk segera diimplementasikan dalam ranah yang lebih konkrit dan luas —antara lain pada dunia pendidikan. Pendidikan multikultur adalah reformasi dan sekaligus proses pendidikan yang menanamkan nilai-nilai dan keyakinan kepada siswa akan pentingnya mengakui keunikan identitas tiap-tiap etnis, kelompok budaya, maupun kelompok sosial lainnya. Paling tidak ada lima cakupan pokok dalam pendidikan multikultur, yaitu: (1) Promosi untuk memperkuat keragaman budaya, (2) promosi bagi HAM dan menghargai orang lain yang berbeda, (3) promosi untuk melakukan pilihan hidup alternatif bagi setiap orang, (4) promosi perlunya keadilan sosial dan kesempatan yang sama bagi setiap orang, dan (5) promosi akan pentingnya kesamaan dan distribusi kekuasaan antar berbagai kelompok sosial. Kata Kunci: Islam-pendidikan multikultur- egaliter- humanis-inklusif