Hubungan Kemampuan Pemecahan Masalah dengan Efikasi Diri Siswa SMAN 1 Banuhampu

Abstract

Problem solving which is an important component in mathematics contributes to the development of the times. However, this ability is still not fully mastered by students. Therefore, there needs to be further research related to the causes of the low problem solving ability of students. One of them is self-confidence (self-efficacy). The purpose of this study was to describe the problem solving ability and self-efficacy of students and to see the relationship between the two. The method used is descriptive qualitative. The research subjects taken were 34 students of class XI MIPA 1 at SMAN 1 Banuhampu. In this study, there were two instruments used were self-efficacy questionnaires with problem-solving ability tests. The analysis shows that (1) there are still students who cannot work on the questions given by leaving the answers blank (2) Between problem solving and self-efficacy has a very weak or very low correlation where r = 0.0094. (3) Almost all students have good self-efficacy which is at a fairly low to high level. Pemecahan masalah yang merupakan komponen penting dalam matematika turut andil dalam perkembangan zaman. Namun, kemampuan ini masih belum sepenuhnya dikuasai oleh siswa. Oleh karena itu, perlu ada penelitian lanjutan terkait penyebab rendahnya kemampuan pemecahan masalah siswa. Salah satunya adalah kepercayaan diri (efikasi diri). Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan kemampuan pemecahan masalah dan self efikasi siswa serta melihat hubungan di antara keduanya. Metode yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Subjek penelitian yang diambil adalah 34 siswa kelas XI MIPA 1 di SMAN 1 Banuhampu. Dalam penelitian ini terdapat dua instrumen yang digunakan yaitu angket efikasi diri dan tes kemampuan pemecahan masalah. Analisis menunjukkan bahwa (1) masih ada siswa yang tidak dapat mengerjakan soal yang diberikan dengan mengosongkan jawaban, (2) antara pemecahan masalah dengan self-efficacy memiliki korelasi yang sangat lemah atau sangat rendah dimana . (3) Hampir semua siswa memiliki efikasi diri yang bagus dimana berada pada level cukup rendah hingga tinggi.