PENERAPAN LAPORAN KEUANGAN BERBASIS SAKEMKM TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PADA UMKM KAMPUNG KUE DI RUNGKUT SURABAYA
Abstract
<span>Lingkungan bisnis yang semakin dinamis membuat perusahaan mau tidak mau membuat perubahan organisasi sehingga dapat bertahan dalam persaingan bisnis. Banyaknya peluang dan tantangan dalam industri kelistrikan di Indonesia membuat posisi PT Pembangkitan Jawa Bali (PJB) sebagai anak perusahaan PT PLN (Persero) perlu menentukan strategi yang harus diambil. Perencanaan strategis PJB akan menghilangkan upaya reaktif terhadap perubahan ini dan memberikan lebih banyak daya saing dalam memberikan manfaat kepada pemegang saham dan pemangku kepentingan. Untuk alasan ini, budaya baru diperlukan, budaya yang menjadi keunggulan kompetitif dalam persaingan bisnis. PJB telah merumuskan budaya baru dan menerapkannya di perusahaan. Dan rekomendasi pada hasil penilaian yang dilakukan oleh Malcolm Baldrige KPKU pada budaya baru mensyaratkan bahwa budaya perusahaan yang ideal dapat secara positif mempengaruhi kinerja karyawan. Namun hingga saat ini PJB belum dapat membuktikan korelasi antara budaya dan kinerja karyawan. Di sisi lain PJB mengukur indeks kepuasan kerja karyawan setiap tahun, tren selama 5 (lima) tahun terakhir cenderung meningkat. Tetapi ini juga belum terbukti secara empiris pengaruhnya terhadap kinerja karyawan. Ini menjadi penghalang bagi manajemen, apakah upaya untuk memenuhi kepuasan karyawan berdampak pada kinerja atau tidak. Menciptakan kepuasan kerja karyawan tidak mudah karena kepuasan kerja dapat diciptakan jika variabelvariabel yang mempengaruhinya seperti budaya </span>