The Concept of Makrifat in Syar Al-Ḥikam by Kyai Sholeh Darat
Abstract
This study explore the concept of Kyai Sholeh Darat's makrifat in Syar al-Ḥikam to bridge the general public so that they can know makrifat, and can be reached by today's society. This research method is qualitative research. While the data extracted comes from library information or commonly referred to as a literature study to obtain some data and information. The source of the data was taken from the book, namely the book Syarh al-Ḥikam by Kyai Sholeh Darat, while the supporting data were taken from other sources such as analyzing books, the internet, and other information related to the title of this study. The results of this study indicate that the concept of makrifat put forward by Kyai Sholeh Darat can cross now between groups so that it can be reached in this condition. A person who is wise today is someone who remembers Allah and needs Him so that he can help in everything that is faced, be it with technology, or other activities related to the day, both in social, cultural, economic, and political relations.Studi ini membahas tentang konsep makrifat Kyai Sholeh Darat dalam Syarḥ al-Ḥikam untuk menjembatani masyarakat awam agar mampu mengetahui makrifat, dan dapat dipahami oleh masyarakat sekarang ini. Metode penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Sedangkan data yang digali berasal dari informasi pustaka atau biasa disebut dengan studi pustaka (library research) untuk mendapatkan beberapa data dan informasi. Sumber data diambil dari buku utama yaitu kitab Syarh al-Ḥikam karya Kyai Sholeh Darat, sedangkan data pendukungnya diambil dari sumber-sumber yang lain seperti menganalisa buku-buku, internet dan informasi lainya yang berhubungan dengan judul penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukan bahwa konsep makrifat yang dikemukakan oleh Kyai Sholeh Darat yakni ini mampu melintasi antar kalangan, sehingga dipahami dalam kondisi sekarang ini. Seorang yang makrifat pada zaman sekarang ini adalah sesorang yang senantiasa mengingat Allah dan butuh kepada-Nya, sehingga mampu mengambil kebaikan dalam setiap apa yang dihadapi, baik itu dengan teknologi, maupun aktifitas lain yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, baik dalam hubungan sosial, budaya, ekonomi dan politik.