Sejarah Perkembangan Bahasa Arab di Pulau Sumatera

Abstract

Bahasa Arab merupakan Bahasa al-Qurʾan dan bahasa hadis-hadis Nabi ṣallallāh ʿalaihi wa sallam dan merupakan salah satu bahasa resmi di dunia. Bahasa Arab tersebar -dengan izin Allah- seiring dengan tersebarnya Islam. Kaum muslim di semua zaman dan tempat mempelajari bahasa Arab. Ketika Islam masuk ke Indonesia melalui para pedagang, ketika itulah bahasa Arab pula masuk ke negara tersebut. Indonesia merupakan negara kepulauan, di antaranya Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Papua, Sumatera, dan lain-lainnya. Bahasa Arab telah masuk pulau Sumatera sejak waktu lampau. Di antara bukti dari hal tersebut adalah tersebarnya masjid-masjid dan musholla yang mengajarkan al-Qur’an. Kaum muslim mempelajari al-Qur’an dan mempelajari huruf-hurufnya. Mereka mempelajari al-Qur’an dan hurufnya dengan menyimak dan mengikuti suara pengajarnya. Halaqoh-halaqoh al-Qur’an itulah yang kemudia berkembang menjadi maʿhad-maʿhad sekolah-sekolah Islam. Kaum muslimin mendatangi maʿhad tersebut untuk mempelajari Islam dan bahasa Arab. Para santri mempelajari bahasa Arab melalui kitab kuning. Kitab-kitab tersebut ditulis dengan bahasa Arab dan bangga dengan mempelajarinya. Adapun metode pembelajaran bahasa Arab adalah: Bandongan, Sorogan, Halaqoh, Hiwār, Musyawarah, dan Bahth al-Masāʾil.