Bahasa Arab merupakan bahasa yang dibutuhkan oleh umat Islam kesehariannya, umat Islam senantiasa berintraksi dengan bahasa Arab dalam urusan praktek ibadah mereka seperti shalat, membaca quran ataupun do’a dan dzikir. Dan untuk memahami bacaan-bacaan tersebut dengan pemahaman yang benar dibutuhkan beberapa ilmu pendukung diantaranya adalah ilmu nahwu. STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya sebagai kampus Islam begitu perhatian dengan ilmu-ilmu bahasa Arab dan ilmu-ilmu keagamaan, proses pembelajaran di STAI Ali dilaksanakan dengan menggunakan bahasa Arab dari pertengahan semester pertama, adapun kaidah bahasa Arab baru diajarkan di semester kedua hingga semester lima. Penelitian ini akan mengupas proses pembelajaran nahwu di semester dua di STAI Ali bin Abi Thalib Surabaya, penelitian ini menggunakan kajian kepustakaan dan kajian lapangan dengan munggunakan observasi sebagai alat pengumpul data, dan setelah melakukan penelitan ditemukan hasil bahwa pembelajaran nahwu di semester kedua menfokuskan pada pemahaman mahasiswa terhadap jumlah ismiyyah dan jumlah fiʿliyyah, acuan yang ditetapkan berupa kemampuan mahasiswa untuk membedakan jumlah ismiyyah dan jumlah fiʿliyyah, mampu membuat contoh dan mampu mengi’rab dengan benar secera sederhana, adapun metode yang digunakan adalah metode al-nuṣūṣ al-muʿadal, metode ini menyajikan pembelajaran dimulai dengan teks pembelajaran yang berkaitan dengan kaidah yang akan dipelajari