Strategi Pemberdayaan Ekonomi Perempuan Korban Trafficking di Kota Medan

Abstract

The victims where the majority are women do not only experience physical trauma but also psychic trauma. Therefore the victim does not only need mental and spiritual strength, but also they have to be empowered economically to be able to overcome their life problem. This research is qualitative research with PAR approach (Participatory Action Research) that involves all active stakeholders to address and overcome the problem in order there is significant change to the life of the victim. This research finds that economic empowerment is one of ways to increase the spirit, creativity and motivation of the survivors to increase their family income so stimulating entrepreneur spirit to be able to compete economically. The economic empowerment strategy of the survivor of human trafficking is done in some phases. First, cognitive delivery by encouraging the survivor think in order they can come up with the solution about the problem at hand. Second, giving the training of flower bouquet, bridal bale, creating wall and door decoration by recycling used bottle and plastic. Through this empowerment is expected the survivors have ability to survive and find new things to live. Korban yang mayoritas perempuan tidak hanya mengalami trauma fisik tetapi juga psikis. Korban trafficking tidak hanya membutuhkan kekuatan mental dan spiritual tetapi juga harus diberdayakan secara ekonomi untuk mampu menghadapi problema kehidupan. Penelitian ini memakai metode kualitatif melalui pendekatan PAR (Participatory Action Research) menggunakan melibatkan berbagai pihak yang relevan secara aktif untuk menyelesaikan dilema beserta sebagai akibatnya terjadi perubahan yang signifikan dalam kehidupan para korban. Melalui penelitian ini diperoleh hasil bahwa pemberdayaan ekonomi menjadi salah satu metode meningkatkan semangat, kreatifitas dan motivasi para korban untuk memperkuat ekonomi keluarga sehingga memunculkan semangat wirausaha untuk bisa bersaing secara ekonomi. Strategi pemberdayaan ekonomi korban trafficking dilakukan dengan beberapa tahap. Pertama, pemberian kognitif dengan mengajak berpikir agar mereka bisa memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi. Kedua, dengan pelatihan merangkai bunga dan bale pernikahan serta pembuatan hiasan dinding dan pintu dengan memanfaatkan plastik dan botol bekas. Dengan pemberdayaan ini diharapkan para korban memiliki kemampuan untuk survive dan menemukan hal-hal baru untuk bertahan hidup.