Al-Tadzkîr wa al-Ta’nîts li Bina’î al-Jumlah fî al-Siyâq al-Qur’âni: Dirâsah Nahwiyyah Dilâliyyah wa Ma’ânîha fî al-Qur’ân al-Karîm
Abstract
Pada hakikatnya kemukjizatan Al-Quran terkandung disetiap lafadz dan makna. Salah satu aspek dari wujud kemukjizatan yang nampak adalah struktur kalimat tadzkîr dan ta’nîst dalam konteks Al-Quran berbeda-beda, oleh karena itu jika dianalisis dengan kajian semantik sintaksis akan mendapatkan makna-makna kontekstual. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui konsep tadzkîr dan ta’nîst dan bentuk-bentuk dari keduanya dalam Al-Quran serta mengetahui makna kontekstual yang terkandung didalamnya. Hal yang nampak dari keduanya terbagi ke dalam empat bentuk diantaranya: Kata kerja yang bisa mudzakkar dan mu’annats, maka subjeknya berbentuk jama’ taksîr, jama’ mu’annats salîm, isim jama’ dan mu’annats majazî. Terdapat makna-makna kontekstual yang berbeda-beda, diantaranya, jika kata kerjanya mudzakkar maka makna subjeknya menunjukan perintah yang bersifat umum, ibadah, larangan, petunjuk, tanda-tanda, konteks akhir dan siksa di akhirat, dan jika kata kerjanya mu’annats, maka makna subjeknya menunjukan kekhususan, konteks manusia, jama‘ qillah dan katsrah, mukjizat di dunia, siksa di dunia, kebahagiaan di akhirat.