STRATEGI KOMUNIKASI HIJABERS SEMARANG DALAM MENSYIARKAN HIJAB PADA MUSLIMAH MUDA DI SEMARANG

Abstract

Communication  strategy Hijabers  Semarang  not  yet  fully  use  communication strategy, because it does not have a foundation that is structured in terms of media and audience selection and in the evaluation process. However, the process has changed the interest of young Muslim women to use hijab. In formulating a communication strategy, In the preparation of the message, Hijabers Semarang raised the theme that is currently actual among young muslimah, so this makes additional value for Hijabers Semarang among young women themselves. The method used by Hijabers Semarang in delivering hijab syiar to young Muslim women is by Redundancy method, by spreading the broadcast  repeatedly to be easily  remembered by  young  muslimah. Canalizing, by plunging directly into the field involving Semarang Hijabers members and committees, to be able to determine and identify similarities and differences so that Hijabers Semarang is easier to make adjustments with audiences. Used strategy persuasive, educative and informative. Hijabers Semarang take advantage of various social media such as facebook, twitter, instagram, and web blog.-------------------------------------------------------------------------------------Strategi komunikasi Hijabers Semarang belum seutuhnya menggunakan strategi komunikasi, karena tidak mempunyai landasan yang terstruktur dalam hal pemilihan media dan khalayak serta dalam proses evaluasi. Akan tetapi, proses yang terjadi telah berhasil mengubah minat muslimah muda untuk menggunakan hijab. Dalam menyusun strategi komunikasi, Hijabers Semarang mengenal khalayak dengan cara survei atau mendatangi langsung sasaran dan mengomunikasikan dengan pihak sasaran. Pada penyusunan pesan, Metode yang digunakan Hijabers Semarang dalam menyampaikan syiar hijab  pada  muslimah  muda  adalah  dengan  metode  Redundancy, dengan  menyebarkan broadcast  berulang-ulang  kali  agar  mudah  diingat  oleh  muslimah  muda.  Canalizing, dengan terjun langsung ke lapangan yang melibatkan anggota dan komite Hijabers Semarang, untuk dapat menentukan dan mengidentifikasi persamaan dan perbedaan sehingga Hijabers Semarang lebih mudah melakukan penyesuaian dengan khalayak. Persuasif, pada kegiatan hijab and beauty class dan Gerakan Seribu Kerudung, khalayak dipengaruhi dengan jalan membujuk dan digugah baik pikiran maupun perasaan. Strategi yang  digunakan   bersifat   persuasive,   edukatif   dan   informative.  Hijabers Semarangmemanfaatkan berbagai media sosial seperti facebook, twitter, instagram, dan web blog.